Sabtu, 07 Juli 2018

Grab Dapat Pendanaan Rp 14 Triliun dari Toyota

Toyota diberitakan sudah mengucurkan dana investasi sebesar 1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sama dengan Rp 14 triliun, pada perusahaan ride hailing Grab. Jadi imbal investasi itu, Toyota bakal memperoleh kursi di dewan direksi Grab, sekaligus juga peluang untuk meletakkan petingginya jadi satu diantara eksekutif Grab. Selain itu, Grab sendiri menyampaikan akan memakai kerja sama juga dengan Toyota itu untuk mendorong usaha menangani permasalahan kemacetan jalan raya di Asia Tenggara. Serta grab akan memberikan kode promo GrabCar yang luar biasa banyaknya.

Segi lainnya dari kucuran dana itu, seperti ditulis KompasTekno dari TechCrunch, Minggu (17/6/2018), yaitu terbentuknya kerja sama yang lebih erat pada Grab dengan Toyota Mobility Service Basis (MSPF). Simak juga : Go-Jek Ditawari Pendanaan Baru Rp 13, 8 Triliun? Mengenai perusahaan itu beroperasi di sektor asuransi berbasiskan pemakai, paket keuangan type baru, juga service perawatan kendaraan. “Bersama Grab, kami bakal maju untuk meningkatkan service yang lebih menarik, nyaman, juga aman untuk beberapa pemakai di Asia Tenggara, " tutur Executive Vice President Toyota, Shigeki Tomoyama.


Sumber yang dekat dengan ke-2 perusahaan mengatakan jika kucuran pendanaan kesempatan ini bikin valuasi Grab bertambah sampai 10 miliar dollar AS, atau sama dengan Rp 140 triliun. Pada awal mulanya, Toyota sempat juga mengucurkan dana ke Grab. Tetapi waktu itu aliran dana dikerjakan lewat Next Technology Fund. Sedang pendanaan kesempatan ini tidak sama lantaran dikerjakan segera oleh perusahaan induk. Ronde pendanaan kesempatan ini ikuti ronde pendanaan 2, 5 miliar dollar AS yang di pimpin oleh Softbank serta Didi Chuxing, serta ditutup pada awal 2018. Grab sendiri mengaku ada ronde pendanaan itu, namun tak menuturkan siapapun yang mengucurkan dana penambahan. Selain itu, Softbank serta Didi Chuxing sendiri merupakan investor lama Grab yang ikut serta pada session pendanaan 2 miliar dollar AS pada 2017 kemarin.

Grab Indonesia mengklaim sudah sukses mendesak jumlahnya kecurangan yang dikerjakan oleh beberapa partner pengemudinya sampai turun 80 % dibanding umumnya.
Kecurangan sebagai sorotan satu diantaranya berbentuk order fiktif yang dikelola oleh sindikat-sindikat spesifik di kota besar. Ada pula kecurangan lainnya berkaitan penjualan profil curian punya partner pengemudi. Serta berbagai akibat dari penggunaan kode promo grab yang berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar